Monday, March 18, 2019

Gemari Madya Task 2: Menata Raga

Lagi-lagi saya mengerjakan task ketika sudah mendekati deadline. Saya mulai merasa perilaku ini seperti sebuah clutter. Tapi terus terang memang task Madya ini tidak sesimple Shokyuu waktu itu. Kita diminta untuk menyelami diri terlebih dahulu, mengenali kekurangan diri, lalu menyusun rencana perbaikan. Mhh, memang menilai yang tampak di mata lebih mudah ya :).

Baiklah, bagaimanapun juga, siap atau tidak siap, harus dikumpulkan (eh..).



Kesehatan diri dan Keluarga

Saat ini, kalau diukur dari berat dan bentuk tubuh, saya tergolong cukup ideal (sebelum hamil 55kg, 163 cm). Biasanya 1-2 bulan setelah hamil juga akan langsung kembali ke keadaan tersebut. Hanya saja bagian perut memang tidak bisa berbohong bahwa saya itu mulai tidak rutin olahraga sejak memiliki anak (6 tahun lalu). 

Saya juga memiliki ibu yang badannya selalu kurus dari muda, jadi mungkin memang saya memiliki gen yang susah gemuk. Hal ini juga yang kadang menjadi pemicu saya untuk tidak takut melahap segala jenis makanan kapan saja saya mau. Padahal, ibu saya sudah terkena penyakit GERD dan saat ini tidak bisa lagi mengkonsumsi makanan secara sembarangan.

Bagaimana dengan suami? Suami saya mengalami kenaikan berat yang cukup pesat dibandingkan sebelum menikah dulu (kurleb 10kg). Padahal beliau juga dulu sebelum punya anak rutin berolah raga (tenis, fitness, atau hiking bersama teman-temannya). Kami berdua dulunya bisa dibilang pecinta olahraga. Apalagi kami berasal dari kantor yang sama, dimana kami sering bertemu di fitness center tersebut. Mhh, jangan-jangan itu hanya alasan untuk bisa bertemu ya. 

Kalau anak-anak, meski mereka jarang melihat ayah bundanya berolahraga, tapi karena mereka saat ini masih balita, jadi mereka masih secara natural mengikuti naluri kanak-kanaknya untuk terus bergerak kesana kemari. Kami memfasilitasi di halaman dengan beberapa mainan outdoor seperti perosotan, ayunan, mainan gelantungan, titian jembatan, sepeda, dsb. Sesekali kami mengajak mereka berjalan keliling komplek dan berenang (1-2 minggu sekali). Namun saya yakin cepat atau lambat, jika mereka tidak melihat contoh kekonsistenan berolahraga dari orangtua, mereka akan terpengaruh oleh gaya hidup kami.

Dari sisi nutrisi, kami juga masih belum konsisten menerapkan pola makan sehat. Apalagi di saat hamil ini saya tidak bisa memasak sama sekali. Anak-anak sering makan makanan cepat saji seperti nugget, sosis, bakso. Kadang dicampur sayur, kadang tidak. Anak saya yang kedua juga kalau makan sayur sangat susah. Saya harus membuat sayur tersebut benar-benar lembut dan tidak terlihat di suapannya, barulah dia mau menelan. Untuk buah-buahan, kami semua makan setiap hari, namun mungkin jumlah dan ragamnya masih belum cukup. Apalagi anak-anak, mereka kadang mau banyak, kadang hanya sepotong.

Baiklah, demi menjaga kesehatan raga saya, keluarga, dan juga menjaga kesustainable-an lingkungan, saya ingin menetapkan rancangan atau target kesehatan diri dan keluarga 5-10 tahun mendatang, sebagai berikut:

1. Kami rutin berolahraga minimal 2x seminggu (olahraga yang terukur seperti lari, berenang)
2. Rutin sarapan buah dan minum air putih dilanjutkan dengan sarapan sehat, makan siang dan malam dengan menu sayuran yang lebih banyak dari karbohidrat sederhana, serta protein. 
3. Memiliki berat tubuh ideal, juga massa otot yang cukup, perut langsing, dan bugar.
4. Rutin bangun sebelum adzan subuh, setelah sholat subuh selalu tilawah Alqur’an. Karena kami percaya Alqur’an juga adalah penyembuh.
5. Natural walk minimal sebulan sekali (bisa ke hutan terdekat saja seperti ragunan, cibubur, dsb).
6. Perjalanan wisata keluar kota minimal 1 tahun sekali (berupa kemping) untuk tadabbur alam dan refreshing.
7. Menuju keluarga minim sampah dengan rutin mengurangi sampah tissue dan plastik, memanfaatkan komposter untuk sampah organik, serta mengajak tetangga sekitar untuk membuat bank sampah.


Rencana dalam 21 hari ke depan (Micro Habbits)
1. Bangun paling lambat 15 menit sebelum adzan subuh.
2. Tidur sebelum jam 9.30 malam, dengan demikian anak-anak harus tidur sebelum pukul 9.00 malam.
3. Tidur siang kurang lebih 1 jam setelah shalat dzuhur bersama anak-anak.
4. Minum air putih 1 gelas setiap bangun tidur, dilanjutkan beberapa potong buah, lalu memasak nasi dan merebus sayuran untuk sarapan (karena saat ini masih belum bisa mengolah dengan cara lain).
5. Berjalan atau natur walk di kebun rumah pada pagi atau sore hari setiap hari bersama anak-anak minimal 15 menit.
6. Mengganti penggunaan tissue toilet dengan handuk kecil
7. Mengikuti senam atau yoga hamil melalui video (youtube) dua hari sekali selama 30 menit.
8. Jika bepergian, tidak membeli air mineral kemasan dan menggantinya dengan selalu membawa botol yang diisi air dari galon sendiri di rumah.


No comments:

Post a Comment