Sunday, September 16, 2018

(Backup) Shokyuu Task 9: Tidying Festival - Kitchen

Finally, selesai juga menuntaskan tidying kitchen. Bagian terakhir yang saya selesaikan hari ini adalah kulkas, kabinet dibawah sink, dan laci sendok. Beraat sekali memulainya tadi pagi, tapi Alhamdulillah begitu sudah mulai tak bisa berhenti, hehe..

Harapan saya setelah tidying kitchen ini, lebih menikmati dan betah di dapur. Lebih semangat menerapkan food prep serta membuat masakan enak dan sehat untuk keluarga. Selain itu, semoga tidying harian tidak terlalu lama, karena semua barang sudah ada tempatnya. Juga semoga hewan2 kecil seperti kecoak atau tikus jangan sampai masuk apalagi sampai bersarang di kitchen saya.

Berikut gambar sebelum tidying:













Dan setelah tidying:












Happy rasanya. Mengetahui seluruh spot di dapur sudah terkena sentuhan lap dan tersusun dengan rapi. :)

Matrikulasi IIP: NHW 5, Design Pembelajaran

Alhamdulillah sudah sampai pada tahap membuat design pembelajaran pada tugas Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) yang ke-5. Kenapa kita diminta untuk membuat Design pembelajaran atau kurikulum ini sendiri? Karena setiap individu unik, begitu juga keluarga. Setiap keluarga memiliki visi dan misi spesifik masing-masing. Institut Ibu Profesional dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator, sebagai pengarah para anggotanya. Mengarahkan untuk menyadari perannya, keberadaannya diciptakan oleh Allah di muka bumi ini.

Pada NHW 2, kita diminta untuk menentukan jurusan apa yang akan diambil jika kita diberikan kesempatan untuk kuliah lagi? Pada saat ini saya mau bahasa arab. Tapi di NHW 3, setelah mendapatkan materi yang mengingatkan peran saya yang terpenting saat ini. Saya adalah seorang istri, ibu, dan individu. Visi dan misi hidup saya sudah seharusnya mensupport visi dan misi keluarga. Dalam kesempatan ini saya ingin melengkapinya, sekaligus akan menjadi indikator kesuksesan dalam pembelajaran saya. Saya ingin belajar “ikhlas” dalam kehidupan saya sebagai:
  1. Istri
  2. Ibu
  3. Pribadi

Ketiga indikator tersebut diatas adalah keseluruhan peran kita sebagai wanita yang telah difirmankan  oleh Allah. Allah juga memberikan acuan proporsi peran tersebut berdasarkan kisah-kisah wanita didalam Alquran, yaitu 55% sebagai istri, 29% sebagai ibu, dan 16% sebagai pribadi. Bagaimana Allah menunjukkan bahwa jika kita sukses sebagai istri, maka akan berdampak kepada kesuksesan sebagai ibu, juga pribadi. Begitu juga jika kita memperkuat peran sebagai ibu, dan individu, akan menguatkan peran sebagai istri.

Pada NHW 3, kita diminta untuk menyamakan persepsi dengan partner hidup kita, yaitu suami. Ketika menikah, visi dan misi pribadi seharusnya menjadi visi dan misi keluarga. Dengan demikian Insya Allah terjadi keharmonisan dalam perjuangan menggapai cita-cita kita. Perjuangan memantaskan diri dalam setiap peran kita dalam kehidupan.

Pada NHW 4, yaitu mendidik dengan kekuatan fitrah. Kita diminta untuk meninggikan gunung, bukan meratakan lembah. Berkonsentrasi dalam mendidik anak, memperhatikan potensi yang dimilikinya dan fokus untuk pengembangannya. Ikuti kemana minat anak, dengan tetap menjaga mereka berkembang didalam ketaatan dan iman kepada Allah sang pencipta.

Agar bisa mencapai visi dan misi yang hebat, maka saya butuh menjadi hebat. Belajar adalah fitrah manusia yang diberikan Allah sejak lahir. Bagaimana kita bisa melakukan ini dan itu setiap hari sampai saat ini adalah melalui proses belajar baik yang kita sadari maupun tidak.

Kurikulum yang kita buat ini akan menjadikan kehidupan kita menjadi suatu proses belajar yang akan senantiasa kita sadari untuk pengembangan kekuatan peran kita. Diharapkan tidak ada aktifitas yang kita pilih sekedar untuk mengisi waktu luang tanpa tujuan. Semua kegiatan hendaknya adalah sesuatu yang berfaedah dalam mencapai visi dan misi kita. Parameter kurikulum pembelajaran saya adalah sebagai berikut.

  • Semua kegiatan sesuai dengan ajaran islam, bersumber kepada Alquran dan sunnah.
  • Output yang diharapkan dari pembelajaran saya adalah: improved self, menjadi hamba Allah yang semakin baik, keluarga menjadi lebih bahagia dengan keberadaan saya, berbagi inspirasi melalui tulisan, dsb, memberikan manfaat untuk lingkungan.
  • Topik-topik pembelajaran: Alquran dan sunnah, keluarga, pendidikan anak, manajemen waktu, manajemen keuangan keluarga, tentang pembelajaran.
  • Metode belajar: read, observe, implement, re-write, tell & sharing
  • Sumber atau alat pembelajaran: melalui kelas offline, kelas online, buku, video, artikel internet, blog, dan media sosial.

Demikian kurikulum yang saya buat yang juga terinspirasi dari tulisan-tulisan yang telah dishare di group matrikulasi, juga beberapa artikel di internet. Semoga Allah senantiasa meridhai dan memberkahi.

Sunday, September 9, 2018

Shokyuu Task 8: Tidying Festival Komono

Minggu ini giliran barang-barang perintilan alias miscellaneus alias komono.

Awalnya saya kira balita di rumah akan menjadi salah satu tantangan dalam proses berbenah, jadi saya agak mengulur-ngulur waktu. Akhirnya setelah mendapatkan semangat dari sensei di grup, bahwa “there is no right time to start anything, the time is NOW”.  Haha, baiklah, saya mulai saja, dengan si adek yang juga ikut semangat dan kepo. 

Ternyata proses berbenah tidak berlangsung lama dan adek cukup kooperatif, dia hanya pegang sana-sini, mungkin bingung saking banyaknya, hehe.

Berikut foto komono sebelum dibenahi,



 Dikumpulkan si satu tempat:





Dan taraaa, setelah dibenahi: