Monday, October 8, 2018

Shokyuu Task 12: Tidying Sentimental Item

Pengalaman joy sensor dari semua kategori, yang paling berkesan adalah kategori clothes. Karena begitu banyak baju, jilbab, dan items yang saya discard, sekitar 12 karung. Dalam seketika saya merasakan ada sebagian beban yang terangkat dari punda. Kategori pemenang kedua adalah komono, dan terakhir adalah toys. Jadi, urutannya cocok yaa dengan urutan dalam metode konmari. Makin lama makin ringan :)

Namun ada satu hal yang saya agak teledor. Ketika joy sensor barang milik saya, dan juga sesekali dipakai suami, saya tidak bertanya dulu pada suami. Apakah barang tersebut masih dipakai atau tidak. Saya sudah terlanjur menyerahkannya ke pemulung. Ternyata belakangan suami saya mencari barang tersebut, dan saya merasa sangat menyesal karenanya. Pelajaran yang sangat mahal harganya (hiks).

Untuk kategori terakhir ini, yaitu sentimental item. Saya kebetulan tidak punya banyak sentimental item. Hanya foto, baik dalam versi digital ataupun cetak, serta sedikit pajangan dari bepergian (sebagian juga sudah entah kemana). Untuk foto bersi cetak saya simpan di album. Hanya foto nikah yang dipajang di kamar, itupun juga tidak dibuat mencolok. Hal ini lebih karena alasan syari.

Berikut foto before hanya untuk rak album:




Anak saya suka sekali melihat-lihat album foto. Nah, saya belum berhasil melatih kekonsistenan anak agar selalu merapikan barang-barang yang sudah dipakai, hehe. Sabar, jangan bosan memberi tahu, selalu beri contoh, dan berdoa. 

Untuk sentimental item berupa pajangan saya lupa mengambil foto beforenya.

Untuk afternya, berikut rak foto:



Berikut adalah salah satu halaman didalam album foto anak saya:
Dan pajangan yang saya susun diatas kulkas di ruang makan yang menjadi satu dengan dapur:



Masya Allah, perasaan haru menyelimuti ketika saya akan submit kategori terakhir ini. Hari-hari saya menjadi lebih ringan dan menyenangkan. Saya sekarang bisa lebih terpikir untuk mengerjakan sesuatu yang lebih besar. Insya Allah. Mohon doanya.

Baarakallah tim gemarrapi Indonesia yang telah membantu saya dan teman-teman lain menata diri, sebagai cikal untuk menata negeri.





Monday, October 1, 2018

Shokyuu task 11: Tidying Festival Category Toys

Assalamu’alaikum,

Kategori mainan adalah salah satu yang ditunggu-tunggu para ibu2. Kenapa ya, mungkin karena mainan anak-anak jaman sekarang sungguh sudah merajalela jenis dan jumlahnya. Apalagi yang anaknya lebih dari 1, beda jenis kelamin akan menambah kemungkinan koleksi mainan yang lebih heboh.

Saya sendiri punya 2 anak laki-laki dan perempuan, usia 4.5 dan 2.5 tahun. Kalau tidak pakai aturan, semua mainan yang ada dikeluarkan, maka penuhlah seluruh penjuru rumah oleh mainan. Apalagi yang perintilan-perintilan. 

Alhamdulillah di penghujung kelas Shokyuu, saya juga ikut kelas montessori. Disana lumayan mendapat pencerahan bagaimana seharusnya mengkondisikan area bermain anak. Bagaimana seharusnya mempresentasikan mainan, sehingga anak bisa main dengan mandiri dan lebih tertib. Meskipun belum konsisten, tapi sudah terlihat perubahan pada pola bermain anak didalam rumah.

Bagaimana ruang bermain dan susunan mainan anak-anak saya sebelum tidying? Berikut rupanya:








Rak display sudah sempat dirapikan sebelum tidying toys, saya hanya meletakkan mainan yang diharapkan dimainkan anak dalam 1 minggu. Minggu berikutnya akan diadakan pergantian (rolling) sesuai dengan stimulasi yang akan diberikan untuk anak. Rak mainan ini tempatnya kurang terekspose, anak sulit untuk melihat isi rak secara keseluruhan, maka saya re-arrange posisi isi kamar.  Hanya saja mainan yang tidak di-display masih seperti (memang sih) sembarangan diletakkan diatas. 

Berikut penampakan setelah tidying:












Mainan-mainan sebagian saya simpan di rak baju saya yang kebetulan ada space kosong. Box2 diatas tempat tidur tingkat dirapikan, dan posisi rak mainan sudah dipindahkah ke tempat yang lebih lapang. Alhamdulillah saya merasa lebih spark joy 😘😘.. 

Sunday, September 16, 2018

(Backup) Shokyuu Task 9: Tidying Festival - Kitchen

Finally, selesai juga menuntaskan tidying kitchen. Bagian terakhir yang saya selesaikan hari ini adalah kulkas, kabinet dibawah sink, dan laci sendok. Beraat sekali memulainya tadi pagi, tapi Alhamdulillah begitu sudah mulai tak bisa berhenti, hehe..

Harapan saya setelah tidying kitchen ini, lebih menikmati dan betah di dapur. Lebih semangat menerapkan food prep serta membuat masakan enak dan sehat untuk keluarga. Selain itu, semoga tidying harian tidak terlalu lama, karena semua barang sudah ada tempatnya. Juga semoga hewan2 kecil seperti kecoak atau tikus jangan sampai masuk apalagi sampai bersarang di kitchen saya.

Berikut gambar sebelum tidying:













Dan setelah tidying:












Happy rasanya. Mengetahui seluruh spot di dapur sudah terkena sentuhan lap dan tersusun dengan rapi. :)

Matrikulasi IIP: NHW 5, Design Pembelajaran

Alhamdulillah sudah sampai pada tahap membuat design pembelajaran pada tugas Matrikulasi Institut Ibu Profesional (IIP) yang ke-5. Kenapa kita diminta untuk membuat Design pembelajaran atau kurikulum ini sendiri? Karena setiap individu unik, begitu juga keluarga. Setiap keluarga memiliki visi dan misi spesifik masing-masing. Institut Ibu Profesional dalam hal ini hanya bertindak sebagai fasilitator, sebagai pengarah para anggotanya. Mengarahkan untuk menyadari perannya, keberadaannya diciptakan oleh Allah di muka bumi ini.

Pada NHW 2, kita diminta untuk menentukan jurusan apa yang akan diambil jika kita diberikan kesempatan untuk kuliah lagi? Pada saat ini saya mau bahasa arab. Tapi di NHW 3, setelah mendapatkan materi yang mengingatkan peran saya yang terpenting saat ini. Saya adalah seorang istri, ibu, dan individu. Visi dan misi hidup saya sudah seharusnya mensupport visi dan misi keluarga. Dalam kesempatan ini saya ingin melengkapinya, sekaligus akan menjadi indikator kesuksesan dalam pembelajaran saya. Saya ingin belajar “ikhlas” dalam kehidupan saya sebagai:
  1. Istri
  2. Ibu
  3. Pribadi

Ketiga indikator tersebut diatas adalah keseluruhan peran kita sebagai wanita yang telah difirmankan  oleh Allah. Allah juga memberikan acuan proporsi peran tersebut berdasarkan kisah-kisah wanita didalam Alquran, yaitu 55% sebagai istri, 29% sebagai ibu, dan 16% sebagai pribadi. Bagaimana Allah menunjukkan bahwa jika kita sukses sebagai istri, maka akan berdampak kepada kesuksesan sebagai ibu, juga pribadi. Begitu juga jika kita memperkuat peran sebagai ibu, dan individu, akan menguatkan peran sebagai istri.

Pada NHW 3, kita diminta untuk menyamakan persepsi dengan partner hidup kita, yaitu suami. Ketika menikah, visi dan misi pribadi seharusnya menjadi visi dan misi keluarga. Dengan demikian Insya Allah terjadi keharmonisan dalam perjuangan menggapai cita-cita kita. Perjuangan memantaskan diri dalam setiap peran kita dalam kehidupan.

Pada NHW 4, yaitu mendidik dengan kekuatan fitrah. Kita diminta untuk meninggikan gunung, bukan meratakan lembah. Berkonsentrasi dalam mendidik anak, memperhatikan potensi yang dimilikinya dan fokus untuk pengembangannya. Ikuti kemana minat anak, dengan tetap menjaga mereka berkembang didalam ketaatan dan iman kepada Allah sang pencipta.

Agar bisa mencapai visi dan misi yang hebat, maka saya butuh menjadi hebat. Belajar adalah fitrah manusia yang diberikan Allah sejak lahir. Bagaimana kita bisa melakukan ini dan itu setiap hari sampai saat ini adalah melalui proses belajar baik yang kita sadari maupun tidak.

Kurikulum yang kita buat ini akan menjadikan kehidupan kita menjadi suatu proses belajar yang akan senantiasa kita sadari untuk pengembangan kekuatan peran kita. Diharapkan tidak ada aktifitas yang kita pilih sekedar untuk mengisi waktu luang tanpa tujuan. Semua kegiatan hendaknya adalah sesuatu yang berfaedah dalam mencapai visi dan misi kita. Parameter kurikulum pembelajaran saya adalah sebagai berikut.

  • Semua kegiatan sesuai dengan ajaran islam, bersumber kepada Alquran dan sunnah.
  • Output yang diharapkan dari pembelajaran saya adalah: improved self, menjadi hamba Allah yang semakin baik, keluarga menjadi lebih bahagia dengan keberadaan saya, berbagi inspirasi melalui tulisan, dsb, memberikan manfaat untuk lingkungan.
  • Topik-topik pembelajaran: Alquran dan sunnah, keluarga, pendidikan anak, manajemen waktu, manajemen keuangan keluarga, tentang pembelajaran.
  • Metode belajar: read, observe, implement, re-write, tell & sharing
  • Sumber atau alat pembelajaran: melalui kelas offline, kelas online, buku, video, artikel internet, blog, dan media sosial.

Demikian kurikulum yang saya buat yang juga terinspirasi dari tulisan-tulisan yang telah dishare di group matrikulasi, juga beberapa artikel di internet. Semoga Allah senantiasa meridhai dan memberkahi.

Sunday, September 9, 2018

Shokyuu Task 8: Tidying Festival Komono

Minggu ini giliran barang-barang perintilan alias miscellaneus alias komono.

Awalnya saya kira balita di rumah akan menjadi salah satu tantangan dalam proses berbenah, jadi saya agak mengulur-ngulur waktu. Akhirnya setelah mendapatkan semangat dari sensei di grup, bahwa “there is no right time to start anything, the time is NOW”.  Haha, baiklah, saya mulai saja, dengan si adek yang juga ikut semangat dan kepo. 

Ternyata proses berbenah tidak berlangsung lama dan adek cukup kooperatif, dia hanya pegang sana-sini, mungkin bingung saking banyaknya, hehe.

Berikut foto komono sebelum dibenahi,



 Dikumpulkan si satu tempat:





Dan taraaa, setelah dibenahi:





Wednesday, August 29, 2018

Shokyuu Task 7: Tidying Festival Categori Papers

Minggu ini adalah jadwal setoran berbenah kertas. Yang termasuk kedalam kategori kertas ini di rumah saya ialah dokumen-dokumen identitas, surat jaminan barang elektronik, surat kabar, surat-surat pengumuman, kertas koran, kertas coret-coret, kartu-kartu, materi training dan kursus.

Proses berbenah kertas selesai dalam waktu kurang lebih 2 jam. Proses berbenah berjalan seru dan menyenangkan, terutama ketika anak saya ikut melihat dan bertanya-tanya.

Berikut foto dokumen dan kertas-kertas di rumah sebelum dirapikan.



Kertas-kertas bertebaran di 6 lokasi pada awalnya. Di dapur saya temukan dokumen asuransi barang elektronik, di kamar didalam box plastik dokumen ijazah dan identitas, di lemari kartu-kartu, di meja belajar ada kertas cetak, buku, dan bahan kursus. Terakhir surat kabar dan majalah ada di ruang tamu.

Ternyata kertas yang sudah tidak diperlukan hampir mencapai 1 karung isi 10kg. Untuk sementara masih saya simpan di teras untuk kemudian akan dijual ke tukang loak, atau mungkin dikasih ke pemulung.

Berikut adalah foto setelah berbenah:




Hanya tinggal papers yang diperlukan yang saya punya sekarang. Alhamdulillah, lega sekali rasanya. Penyimpanan sekarang menjadi 3 lokasi saja. Dokumen ijazah, kartu, surat jaminan, dikumpulkan di 1 box. Di meja belajar tetap buku tulis, bahan belajar kursus yang masih berlangsung, dan kertas cetak anak-anak. Di meja ruang tamu ada sedikit koran dan majalah yang saya sisakan untuk keperluan bersih-bersih saja.

Bertambah lagi ruangan bebas di rumah. Semakin bisa bernafas dengan lebih ringan. Benar adanya Konmari membantu mengubah hidup. Masya Allah, Baarakallah Komunitas Konmari Indonesia.

Spark Joy clothes storage



Foto diatas adalah lemari saya after decluttered dan setelah dirapikan lipatan serta penyusunannya sesuai konmari method. Alhamdulillah sungguh melegakan dan sudah sangat spark joy untuk saya.

Senang membayangkan tidak ada lagi pakaian atau kain-kain yang terhimpit atau terselip2. Entah kenapa saya merasakan udara rumah menjadi lebih segar, hingga saya bisa tersenyum sendiri mesyukuri keadaan ini. Bahkan saya sudah bisa menghias ruangan dalam rumah dengan pohon indoor, hidup! Padahal saya baru merapikan kategori clothes ;)

Untuk Suamiku

Assalamu’alaikum,

Hai Suamiku tersayang, apa kabar? 😊
Mudah-mudahan backpainnya sudah bertambah pulih ya. Sungguh kasihan kamu bekerja tak kenal lelah, pergi dan pulang dengan motor menempuh jarak yang tidak sebentar. Aku bangga kamu adalah seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab. Semoga Allah yang karenanya aku mencintaimu,  membalas segala usahamu dalam memberikan nafkah keluarga. 

Maafkan aku terkadang di hari liburmu sering malah mengajak kesana-kesini untuk keperluan ini itu. Padahal mungkin kamu perlu beristirahat cukup lama setelah 5 hari bekerja keras di kantor. Maafkan aku juga sering lepas emosi dalam menghadapi anak-anak. Syukurlah aku punya suami yang tenang sepertimu. Kamu tidak pernah menegurku dengan keras atas sifatku yang sering marah-marah. Sungguh aku bangga dengan sifatmu yang penyayang seperti ibumu 😊. 

Lihat anak-anak kita, mereka adalah penyejuk mata dan hati kita. Mereka sudah semakin besar, si kakak bahkan sebentar lagi akan meninggalkan usia balita. Terima kasih suamiku, kamu dari awal sudah memintaku untuk mengasuh mereka langsung dari rumah. Mereka berdua dengan karakternya yang unik, adalah pengemban misi keluarga dan peradaban kita. Kita senantiasa berusaha mendidik mereka dengan kecintaan kepada Sang Maha Pencipta, kecintaan kepada Sang Utusan Allah, dan kecintaan kepada keluarga. 

Anak-anak kita adalah anak-anak yang akan mencintai ilmu, karena Allah memuji orang-orang yang berilmu. Ilmu yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW. Mereka akan berjalan di bumi ini dengan mantap, tanpa rasa ragu dan was-was diatas ilmu kebaikan yang senantiasa bertambah.

Aku adalah ibu dari anak-anak yang akan senantiasa mendekatkan diri dengan Alquran dan sunnahnya. Aku akan berusaha untuk memperbaiki ucapan dan perilaku yang aku sadar masih jauh dari mulia, masih jauh dari akhlak sang teladan terbaik di muka bumi. Aku sungguh sangat menyukai berbenah dan menata rumah. Berusaha menciptakan tempat berteduh yang nyaman, meskipun kamu tidak pernah menuntutku untuk itu. Aku juga sangat bersyukur diberi kesempatan utk selalu di rumah bersama anak-anak. Semoga bisa menjadi wanita dan ibu yang terus bisa memperbaiki diri, menambah ilmu kebaikan dan membawa keberkahan keluarga.

Saat ini kita tinggal bersebelahan dengan orangtuaku, bahkan satu pagar. Aku sangat bersyukur dengan keadaan ini. Meskipun ada hal-hal yang tentunya berbeda jika kita benar-benar tinggal sendiri, namun aku yakin hal ini bisa kita manfaatkan untuk menambah amal ibadah kita di dunia. Terima kasih suamiku atas segala bantuan dan support kepada keluargaku. Semoga kamu senantiasa diberikan petunjuk dan berkah Allah.




Wednesday, August 8, 2018

Shokyuu Task 4 : Tidying Festival, Category Clothes

Ohayo gozaimasu!

Berikut foto-foto proses berbenah saat festival tidying tahap 1 yang dimulai minggu ini. Tahap 1 ini untuk kategori clothes

  1. Foto sebelum
Saya melakukan tidying 2 kali. Foto ini adalah foto ‘before’ saat tidying yang kedua. Saya lupa mengambil foto yang pertama karena terlalu semangat mengeluarkan seluruh baju-baju ke lantai. haha..




  1. Foto ketika seluruh pakaian sudah dikumpulkan di lantai

Terlihat diatas lemari ada buntalan-buntalan yang harus saya benahi juga. Buntalan itu isinya gorden-gorden lama dan mainan anak yang saya sembunyikan.

  1. Foto setelah pemilihan, yang pertama adalah pakaian yang telah terpilih,

berikut ini adalah pakaian yang akan disumbangkan



  1. Foto setelah berbenah

Saya memindahkan laci-laci kedalam lemari, agar kapasitas lemari lebih banyak.