Monday, July 30, 2018

Jadwal aktifitas anak 2 tahun, menu sarapan - makan siang, dan menu bekal anak TK

Menu snack kirana ( TK A) 30 juli - 3 agustus 2018

Senin
Nasi udang goreng saos tomat, apel potong, yoghurt

Selasa
Telur rebus dan kentang saus tomat, yoghurt

Rabu
Sereal dan susu putih, mangga potong

Kamis
Nasi goreng telur, brokoli rebus, yoghurt

Jumat
Nasi nugget tempura saos tomat, yoghurt



Menu sarapan-makan siang 29 juli - 4 agustus 2018

Minggu
Sayur bayam bening plus jagung wortel
Gulai pepaya
Ayam goreng

Senin
Sayur asem
Udang goreng

Selasa
Sayur tumis buncis wortel labu
Rendang telor

Rabu
Sayur lodeh
Telur dadar

Kamis
Sayur buncis rebus
Sop iga

Jumat
Sayur tumis campur2 bakso
Tempura

Sabtu
Sayur kukus,
Sarapan diluar sambil jalan pagi


Jadwal aktifitas raka 30 juli - 4 agustus 2018

Senin : 
finger painting huruf alif dan singa (asad) dengan paint merah.. 
memainkan figur singa yang tinggal di hutan
Berkisah tentang “sang singa padang pasir”

Selasa
Mewarnai huruf alif dengan crayon biru, mewarnai asad dengan warna biru
Bermain air biru(ocean) dan hewan laut
Berkisah tentang kapal nabi nuh

Rabu
Mengenal huruf ba, bermain dengan baqaroh (sapi).
Membuat dan mencetak playdough kuning, lalu mengisi huruf ba dengan playdough kuning.
Berkisah tentang Al Baqarah (sapi betina)
(Sumber muslimkecil.com)

Kamis
Mengelompokkan warna merah, biru, kuning menggunakan bolt plastik.
Menempelkan kertas2 warna merah, biru dan kuning di huruf ba (collage)
Bermain peternakan sapi sambil berkisah nabi musa beternak sapi

Jumat
Kolase huruf ta menggunakan daun daun hijau.
Ta untuk timsahun, menceritakan tentang buaya.
Kisah nabi sulaiman

Sabtu 
Review huruf alif, ba dan ta





Sunday, July 29, 2018

Shokyuu Task 2: Menjaga Mindset & Solusi Ideal Lifestyle

Pengokohan Mindset

Saya tidak menyangka akan mendapatkan tantangan yang cukup mendebarkan di kelas Shokyuu ini. Mengapa? Para peserta lagi-lagi diminta mereview dan menyampaikan kembali mindset dan target di task 1. Memang sih, saya juga merasa sepertinya ada yang harus diperbaiki, hehe. 


Sebelumnya curhat sedikit ya (ehm..). Saya merasa punya terlalu banyak keinginan dalam hidup ini. Ingin bisa banyak hal, sebagian saya realisasikan dengan ikut kursus, atau mencari sendiri sumber-sumbernya. Di saat yang bersamaan tentunya saya juga ingin menjalani peran sebagai istri, ibu, anak, dan pribadi yang sebaik-baiknya. Namun saya belum pernah menulis  visualisasi target ideal jangka panjang maupun jangka pendek saya. Apalagi membuat tahapan realisasinya dalam bentuk timeline yang terencana. Saya hanya menyimpan rencana-rencana tersebut di kepala saya. Kadang saya merasa aktifitas harian saya terasa sangat random. Apa yang ada di depan mata langsung saya kerjakan. Mungkin ini juga jawaban atas tertatih-tatihnya keseharian saya. :)

Maka, berniat ingin memperbaiki diri, dengan membaca Bismillah, saya akan kembali menuliskan mindset yang ingin saya tetapkan untuk hidup saya:

  1. Memahami prioritas peran sebagai istri, ibu,sekaligus sebagai pribadi berdasarkan ajaran Alqur'an dan menjalankannya secara proporsional 
  2. Memiliki, menciptakan rumah yang menyenangkan dan menentramkan bagaikan surga (baiti jannati). Rumah yang didalamnya diisi oleh penghuni yang saling  menyejukkan, termasuk juga barang-barang didalamnya. Rumah yang memberikan kenyamanan tidak hanya secara fisik, tapi juga ketenangan batin. 
  3. Menjadi teladan untuk anak-anak, menjadi tempat yang senantiasa  dipercaya bagi mereka hingga mereka nanti tua. 
Mindset penting dalam mewujudkan lifestyle. Agar lifestyle tercapai, mindset harus dijaga. Diperlukan upaya yang konsisten untuk menjaga mindset, sebagai berikut:
  • Membuat timeline meliputi kegiatan berbenah, melayani suami, mengasuh anak, dan pribadi. 
  • Memperdalam pengetahuan saya mengenai peran wanita dalam keluarga (istri, ibu, pribadi) dari sumber yang mempunyai keahlian di bidangnya.
  • Menginformasikan dan melibatkan seluruh anggota keluarga dalam proses pengokohan mindset
  • Mengikuti kajian-kajian juga adalah suatu cara pengisi ruh agar menjadi pribadi yang lebih ikhlas dan bersyukur dalam menjalani dan mencapai tujuan hidup.
  • Bergabung dengan komunitas yang positif, saling berbagi dan menyemangati.
Nah, untuk visualisasi ideal lifestyle di task 1, ada yang perlu saya tambahkan, sbb:
  • Saya bahagia menyiapkan segala keperluan suami dan mendidik anak-anak di rumah yang nyaman, yang hanya berisikan barang-barang yang membahagiakan, tertata dengan rapi.
  • Saya menyadari dan mendahulukan kebutuhan pengembangan diri anak-anak pada jam-jam mereka terjaga. Sehingga hal-hal yang bersifat pengembangan diri pribadi akan saya lakukan diluar jam aktif mereka. Seperti online class, menjahit dan menulis.
  • Berbenah sehari-hari hanyalah proses mengembalikan barang-barang ke tempatnya yang telah tersedia. Saya bisa melibatkan anak-anak untuk mengerjakannya. Saya juga tidak merasa terganggu dengan hal itu. Hal ini karena sebelumnya saya sudah berbenah dengan metode menyeluruh yang Insya Allah hanya dibutuhkan sekali seumur hidup (konmari). 
Hambatan dan solusi dalam merealisasikan visualisasi ideal lifestyle
  • Saya terbiasa bangun ketika azan subuh, tidak sebelumnya. Namun demi tercapainya lifestyle yang saya inginkan, saya harus berjuang melawan malas, harus sering mengingatkan diri akan mindset. Solusi nyata salah satunya memasang alarm. Atau dengan melakukan berbenah harian dan persiapan untuk pagi hari sebelum tidur malam harinya.
  • Waktu yang terbatas untuk berbenah besar (konmari), sehingga akan mempengaruhi jadwal harian. Solusinya mengikuti jadwal berbenah di kelas Shokyuu dengan tertib. Jika ada aktifitas mendadak, akan disesuaikan tapi dikejar di minggu yang sama.
  • Saya terbiasa berbenah atau kadang mendahulukan berbenah di jam anak-anak aktif di rumah. Solusinya, saya akan menempel komitmen dan timeline saya di dinding untuk mengingatkan diri sendiri.
  • Tidak sempat mengerjakan persiapan sekaligus selesai berbenah di pagi hari sebelum 07.15, solusinya mendelegasikan tugas untuk cuci baju dan bersih-bersih rumah kepada asisten yang tidak menginap.
Berikut adalah timeline yang telah saya susun
  • Harian:

04.30 - 07.15 : Ibadah subuh, Mandi, cuci pakaian, persiapan suami dan anak sekolah (termasuk bekal dan sarapan Bersama yang sudah direncanakan mingguan)
07.15 - 08.00 : Mengantar anak sekolah (membawa adik, sekaligus adik bermain outdoor)
08.00 - 10.30 : Menemani adik aktifitas (sudah dibuatkan rencana aktifitas mingguan), atau ke kajian (hari rabu/kamis/jumat)
10.30 - 11.30 : Menjemput anak sekolah.
11.30 - 12.30 : Makan siang bersama anak-anak
12.30 - 13.00 : Sholat dzuhur sambil anak-anak aktifitas ringan didalam rumah
13.00 - 15.00 : tidur siang anak (saya tidur maks 1-1.5 jam), menyiapkan snack 
15.00 - 15.30 : snack sore, aktifitas di dalam, sholat ashar
15.30 - 17.00 : aktifitas luar, mandi sore
17.00 - 06.00 : makan malam sambil persiapan sholat magrib
06.00 - 07.30 : Sholat Magrib, dilanjutkan baca Alquran, iqro, aktifitas anak, snack, dilanjutkan Sholat Isya
07.30 - 08.30 : Baca buku, persiapan tidur anak
09.00 - 10.00 (maks 11.00) : pengembangan diri
  • Mingguan
Sabtu : belanja sayur untuk minggu - sabtu, susun menu bekal dan menu sarapan (klik disini)
Minggu : susun aktifitas anak untuk senin - sabtu (klik disini), minggu rekreasi atau bebas yang lain
Rabu/ Kamis/jumat : kajian 

Untuk jadwal berbenah konmari sbb:
2x Senin (6 dan 13 Agustus 2018): Tidy and Store Clothing
Senin (20 Agustus 2018): Tidy and Store books
Senin (27 Agustus 2018): Tidy and Store papers
Senin (3 September 2018): Tidy and Store komono
Senin (10 September 2018): Tidy and Store kitchen
Senin (17 September 2018): Sentimental item
  • Bulanan
Sabtu : Menghadiri kelas Akademi Keluarga hingga April 2019, sudah start dari April 2018

Timeline diatas, kecuali yang konmari, saya susun mulai dari nol. Alhamdulillah meskipun mungkin masih jauh dari sempurna dan belum terlalu detail, tapi sudah mulai menciptakan diri yang terencana :). 

Salam Spark joy!


Sunday, July 22, 2018

Shokyuu Task 1: Motivasi dan Visualisasi Gaya Hidup Ideal


Setelah mendapatkan Lecture 1: Essential Skills of Tidying, dan Lecture 2: The Spark Joy Standard, dan diskusi-diskusi yang sangat seru, para peserta kelas Shokyuu online diminta untuk mengerjakan tugas pertama. Tugas ini merupakan arahan dalam mengubah mindset peserta. Menuliskan atau menggambarkan target di awal adalah suatu bentuk awal perjuangan menuju gaya hidup yang lebih baik dan positif.

Motivasi

1. Hidup seorang muslim adalah ibadah. Apabila kita hidup di dalam rumah yang bersih dan rapi, maka tentunya kita dapat melakukan ibadah dengan nyaman dan tenang.
2. Memberikan contoh atau teladan kepada anak-anak bagaimana seharusnya kondisi sebuah rumah, juga bagaimana cara untuk menjaganya.
3. Menanamkan pemahaman bahwa "kekacauan adalah suatu hukum alam" (sumber:diskusi kelas Shokyuu). Jadi bagaimana kita punya pengendalian diri yang baik menghadapinya, memiliki cara dalam meminimalisir kekacauan dan cepat dalam membenahinya. Selama ini saya terlalu sering berbenah. Jika ada yang berantakan dan kotor sedikit, langsung dibersihkan, terutama ketika bermain bersama anak. Di akhir hari ketika mereka sudah tidur, saya terkadang menyesal, kenapa malah mendahulukan bersih-bersih dan berbenah daripada memperhatikan mereka.

Visualisasi Gaya Hidup Ideal

1. Hanya memiliki barang-barang yang spark joy dan yang benar-benar dibutuhkan di dalam rumah, semua barang sudah terkategorikan, serta memiliki tempat penyimpanan masing-masing.
2. Semua anggota keluarga memiliki pengetahuan yang sama mengenai tempat penyimpanan semua barang di rumah.
3. Pakaian saya dan suami tidak melebihi kapasitas satu lemari di kamar yang kami miliki saat ini.
4. Memiliki meja untuk saya di pojok kamar bermain anak, lengkap dengan laptop dan printer. Saya bisa menulis sambil menemani mereka bermain. Juga sekaligus mencetak lembaran aktifitas anak, dan melihat video edukasi.

sumber: homemydesign.com

5. Dapur sekaligus area ruang makan (karena rumah saya tidak begitu besar), dengan segala peralatan yang mudah dijangkau.

sumber: igfusa.org

6. Bangun sebelum subuh setiap hari, memastikan bahwa seluruh peralatan memasak sudah siap, peralatan makan sudah bersih semua, pakaian kerja suami dan pakaian sekolah anak sudah siap. Dilanjutkan sholat subuh tepat waktu, tilawah minimal 1 lembar, dan membaca dzikir pagi.
7. Menyiapkan makan pagi untuk suami dan anak-anak, dan sarapan bersama di meja makan.
8. Memiliki area menjahit sederhana yang rapi, minimal dalam seminggu saya bisa 2-3 kali menyempatkan waktu untuk menjahit, agar ilmu yang saya dapat ketika kursus tidak hilang.

sumber: pinterest.com

9. Menghabiskan waktu untuk bermain bersama anak-anak, berusaha menahan diri untuk tidak sedikit-sedikit berbenah, karena ada waktunya sendiri. Anak-anak bermain di ruangan tersendiri, sehingga tidak terlalu repot merapikannya.

sumber: mothermag.com

10. Selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki, berusaha mengerjakan aktifitas harian dan berbenah dengan ceria dan semata mengharap ridha Allah. :) (smileeee).

Lumayan banyak ya visualisasi gaya hidup yang saya inginkan. Sebenarnya beberapa sudah on progress dan hamper terwujud, makanya saya realistis berani menuliskannya. Insya Allah, begitu kelas Shokyuu ini selesai, selesai juga semua target. Aamiin.



Monday, July 9, 2018

Shokyuu Pretask: Harapan dalam Keajaiban Metode Berbenah

Buku Konmari, sumber: personal doc

Saya suka beres-beres dan bersih-bersih rumah sedari kecil. Hanya saja, saya tidak menggunakan metode berbenah tertentu. Yang jelas, saya paling ngga suka ngeliat ada barang yang udah lama ngga dipakai (bukan hiasan), tapi terus terlihat oleh mata. Kalau udah gitu, siap-siap banyak barang hilang deh kalau tinggal sama saya, haha.

Nah, kebetulan sekitar 2 bulan lalu, saya ikut kelas WhatsApp pengenalan konmari dan zerowaste. Sudah dengar konmari lama, tapi belum sempat baca bukunya dan mempelajarinya. Excited sekali dengan materi yang disampaikan, saya langsung browsing dan explore. Saya cari menggunakan hashtag di Instagram dan websitenya. Sangat menggairahkan filosofinya Mbak Marie Kondo ini ternyata. Konmari ini salah satu metode berbenah rumah abad ini. Metode ini tidak sekedar mengajar cara berbenah rumah. Konmari juga sekaligus memberikan kesadaran pelakunya untuk membenahi cara pandang hidupnya. Tidak heran jika mottonya adalah "the life-changing magic of tidying up".

Jika ingin belajar lebih lanjut, bisa ikut online coursenya (https://www.udemy.com/tidy-up-your-home-the-konmari-method/) atau langsung ke lokasi-lokasi yang tersedia di beberapa penjuru dunia dengan harga yang wow. Syukurlah saya lalu mengikuti update dari Konmari Indonesia, yang diasuh oleh Mbak Khoirun Nikmah dan suaminya Mas Aang. Mereka sudah memiliki ijin resmi untuk memberikan sharing Konmari di Indonesia. Mereka juga membuka kelas dasar intensif untuk belajar konmari (Shokyuu). Biayanya? Bisa dibilang ini kelas gratis, karena kita hanya diminta biaya pengembangan komunitas sebesar 100 ribu untuk 3 bulan. Masya Allah ya. Tanpa berpikir panjang saya langsung daftar. Satu lagi kelas penambah keahlian yang saya ikuti tahun ini, yeiii (happy gitu). 

So here Iam now facing the first task along with other 39 members in Shokyuu Group. Harapan dari mengikuti kelas ini yang pertama sekali tentunya dengan mempelajari metode konmari lebih dalam akan lebih membantu dalam kelancaran proses berbenah rumah dan berbenah diri. Kedua, kelas ini menggunakan google classroom sebagai sarana sharingnya. Jujur saja, ini kali pertama saya menggunakannya, dan agak penasaran seperti apa rupanya. Jadi saya berharap menambah wawasan teknologi. Alasan yang agak menggelikan ya. Ketiga, dengan belajar didalam suatu grup, saya berharap akan lebih semangat dalam proses belajar. Apalagi ibu-ibu di grup Shokyuu 10 umumnya ceria dan as excited as iam in learning this tidying method.


Harapan secara umum, metode konmari ini juga beririsan dengan tema kepedulian lingkungan. Kita diharapkan untuk lebih memperhatikan dan menghargai barang-barang yang kita miliki. Menghargai bukan berarti menyimpan terus menerus. Kita diminta untuk menyimpan tidak terlalu banyak barang. Cukup yang dibutuhkan. Jika sudah berlebih, berbagilah. Jangan berpikir lama untuk memberikan barang-barang layak untuk orang yang lebih membutuhkan. Gaya hidup seperti ini juga sesuai dengan ajaran Islam, jangan berlebih-lebihan. Kita juga akan terdorong untuk tidak berperilaku konsumtif, karena kita tidak mau memenuhi rumah dengan terlalu banyak barang. Bukankah di akhirat nanti kita akan diminta pertanggung-jawaban atas segala kepemilikan kita di dunia ini?

Akhir kata, semoga segala ilmu yang saya pelajari dapat langsung dipraktekkan di rumah dan di lingkungan saya. Semoga juga menjadi ilmu yang bisa dialirkan kembali, mulai dengan sharing tulisan ini. Aamiin.