Thursday, June 28, 2018

Ibroh Parenting Nabawi AKU Peranmu Syurgamu

sumber:http://ultimatemuslimwarriors.wordpress.com/islam/

Menjadi istri yang patuh dan taat kepada suami karena Allah memiliki porsi terbesar dalam peran seorang wanita, yaitu 55%,diikuti 29% sebagai ibu, dan 16% sebagai pribadi. Hal ini cukup mengejutkan saya yang selama ini sepertinya malah fokus kepada anak. Persentase ini diambil dari peran wanita yang dicantumkan didalam Alquran. Sungguh suatu pelajaran yang sangat luar biasa yang Allah ajarkan melalui Alquran. Anak yang berbakti kepada ibu sekaligus ayahnya dididik oleh ibu yang berbakti kepada suaminya. Sebagaimana dikisahkan melalui firman Allah, yaitu ketika Nabi Ibrahim diminta untuk menyembelih anak kesayangannya Ismail, tanpa ragu sedikitpun Ismail menyerahkan dirinya. Siapakah ibu Nabi Ismail? Ibunya adalah Siti Hajar, yang dinikahi Nabi Ibrahim, kemudian diminta Allah untuk meninggalkannya di gurun pasir tandus tak berpenghuni. Ibunda Hajar patuh dan tidak mempertanyakan kenapa ia diperlakukan demikian, karena Nabi Ibrahim menyebutkan bahwa hal tersebut perintah Allah.



Kita bandingkan dengan kisah Nabi Nuh, yang ketika kapalnya sudah siap berlayar, mengajak istri dan anaknya untuk ikut bersamanya. Namun istrinya tidak mempercayai suaminya, memilih untuk naik keatas gunung yang tinggi bersama umat lain yang ingkar. Bagaimana dengan anaknya? Anak dari istrinya yang durhaka tersebut ikut mendurhakai ayahnya, ia tidak percaya dengan ayahnya, mungkin karena kesehariannya melihat ibunya yang tidak patuh kepada ayahnya.



Materi ini mengingatkan saya agar senantiasa berusaha menjadi istri sholihah yang apabila dilihat menyenangkan, diperintah ia taat, dan diridhoi hingga ia mati. Oleh karena itu hendaknya seorang istri senantiasa memastikan bahwa suaminya ridha terhadapnya secara konsisten. Menjadi istri yang cerdas ketika sadar telah berbuat salah kepada suami langsung meminta maaf. Begitu juga ketika suami yang berbuat salah, siapa yang harus meminta maaf? Tetap istri yang hendaknya minta maaf lebih dulu. Ini adalah bukti bahwa istri adalah makhluk yang lebih cerdas dibandingkan suami. Ustadzah Poppy juga menyampaikan bahwa perkara seorang mukmin itu hanya 2, yaitu sabar dan syukur. Ketika kita menghadapi berbagai cobaan dalam rumah tangga, baik dalam menghadapi suami, anak, atau orang- orang di sekitar kita, ingatlah 2 perkara tersebut. Depresi bukanlah perkara orang beriman. Sibukkan diri bersama Alqur’an. Hendaknya kita memenuhi fisik, akal dan ruh kita dengan hal-hal yang bermanfaat, jika tidak, tinggalkan. Mengingat usia produktif, ilmu, dan harta yang nanti akan kita pertanggungjawabkan di hari hisab.



Saya menjadi sadar bahwa Alqur'an tidak hanya untuk dibaca, tapi yang paling penting bagaimana kita bisa mentadabburi isinya. Setiap ayat yang disampaikan harusnya menjadi tuntunan, nasihat dan hikmah dalam kehidupan. Betapa ruginya jika selama hidup kita tidak sempat untuk mentadabburi Alqur’an dengan maksimal. Saya sudah merasa sangat rugi, setelah hidup hampir 36 tahun, sangat sedikit ajaran Alqur’an yang saya tahu. Semoga berikutnya saya menjadi lebih rajin mentadabburi Alqur’an, agar menjadi istri, ibu dan pribadi yang lebih baik dan ikhlas.





No comments:

Post a Comment